Kreatifitas dan konsistensi adalah modalnya, Konteks judul " Membangun Bisnis Tanpa Modal " bukan berarti kita tidak memerlukan budget sedikitpun untuk membangun sebuah bisnis. Dalam konteks ini dapat diartikan membangun sebuah bisnis dengan memanfaatkan peluang dengan modal dasar kemampuan diri. Sering kali modal diartikan sebagai nominal uang, padahal menurut saya, seberapa besar pun modalnya, jika kita tidak mengemas bisnis yang kita jalankan supaya lebih menarik, membuat orang berminat terlibat didalamnya, maka usianya tidak akan panjang.
Jika kita bisa lebih jeli melihat peluang, dan kreatif mengemas peluang tersebut, maka bukan tidak mungkin kesuksesan akan dapat kita raih.
Beberapa contoh memanfaatkan peluang dengan kreatifitas dan konsistensi.
Mendaur ulang sampah
Secara tidak sadar, sampah diproduksi setiap harinya. Anda pernah menghitung jumlah produksi sampah perhari di lingkungan terkecil yang anda tempati? di rumah misalkan.
Saya yakin minimalnya 3 hari sekali anda membuang sampah. Itu dilingkungan terkecil, bagaimana dengan lingkungan yang lebih besar? di tempat anda bekerja atau mungkin di area umum yang memiliki mobilitas pengunjung lebih besar lagi. Sampah menjadi musuh kita bersama, bahkan sering sekali media memberitakan tentang permasalahan sampah ini, mulai dari penuhnya TPA yang mengakibatkan sampah menumpuk di pinggir jalan sampai susahnya pemerintah setempat untuk mencari area baru untuk TPA yang dikarenaka penolakan warga di sekitar tempat yang akan dijadikan TPA baru tersebut.
Saya yakin minimalnya 3 hari sekali anda membuang sampah. Itu dilingkungan terkecil, bagaimana dengan lingkungan yang lebih besar? di tempat anda bekerja atau mungkin di area umum yang memiliki mobilitas pengunjung lebih besar lagi. Sampah menjadi musuh kita bersama, bahkan sering sekali media memberitakan tentang permasalahan sampah ini, mulai dari penuhnya TPA yang mengakibatkan sampah menumpuk di pinggir jalan sampai susahnya pemerintah setempat untuk mencari area baru untuk TPA yang dikarenaka penolakan warga di sekitar tempat yang akan dijadikan TPA baru tersebut.
Jika kita jeli memanfaatkan peluang tersebut, kita bisa pelajari detail pengolahan sampah baik pengolahan sampah organik ataupun anorganik. Pelajari detail proses produksinya mulai dari tahap persiapan sarana yang dibutuhkan sampai menjadi sebuah produk daur ulang berbahan dasar sampah. Toh tidak sulit untuk mempelajarinya, kita bisa mencari bahan-bahannya di internet atau mungkin mencari tahu di lokasi yang telah melakukan hal serupa. Setelah kita pahami proses produksinya, kita bisa membuat sebuah proposal yang akan kita tujukan ke pihak-pihak yang sekiranya memiliki kompetensi dan bersinggungan langsung dengan permasalahan tersebut.
Menjadi Broker online sebuah Produk
Pernah melihat barang-barang yang dijual di FJB ( Forum Jual Beli )? misalkan FJB milik kaskus. Para agan-agan atau penjual hanya memberikan informasi tentang barang yang akan mereka jual disertai dengan gambar atau photo barang yang akan dijualnya. Bahkan ada juga yang tidak menyertakan gambar barngnya. Kita tidak punya barang untuk kita jual! mudah saja, mencari orang yang ingin menjual barangnya tidaklah sulit. Coba anda pergi ke pinggiran jalan dimana banyak para penjual barang di pinggiran jalan, misalkan penjual sepatu bekas ato apapun ( hanya contoh ). Jika ingin barang yang lebih menarik, anda bisa mencarinya, mungkin di daerah sekitar anda ada komoditas menarik yang bisa anda tawarkan kepada pembeli di FJB online. Tanya informasi barang kepada si penjual, kalau perlu anda photo barang tersebut untuk anda posting beserta informasi barangnya di FJB. Akan lebih bagus lagi jika anda berterus terang kepada si penjual, bahwa barang tersebut akan anda tawarkan di FJB online.
Menjual barang pre-order secara online
Mayoritas barang-barang yang dijual secara pre-order di forum-forum jual beli online berupa pakaian, berupa T-shirt, jaket dsb. Berjualan seperti ini nyaris tanpa modal. Hal tersebut dikarenakan transaksi terjadi sebelum produksi. Prosesnya seperti ini : penjual membuat sebuah desai untuk barang yang akan dijualnya, desain ditawarkan di forum jual beli online, jika ada konsumen yang tertarik dan melakukan pemesanan maka si pembeli diharuskan membayar dalam jumlah tertentu biasanya dengan metode transfer. Setelah mencapai kuota tertentu barang tersebut baru diproduksi, setelah proses produksi selesai barulah barang dikirimkan ke alamat masing-masing konsumen yang telah memesan dan telah membayar dalam jumlah tertentu sebagai ganti biyaya produksi plus ongkos kirim. Cukup mudah bukan.
Tulisan ini berdasarkan pengalaman saya. masih banyak peluang lain yang akan muncul jika kita bisa lebih kreatif dan konsisten dalam menjalankan apapun.
Exile on Main Street
0 comments:
Post a Comment